Senin, 14 April 2014

Anatomi Telinga

Diposting oleh Unknown di 06.30
1. Daun Telinga

Daun telinga atau pinna adalah bagian telinga terluar yang membatasi bagian luar kepala dengan saluran telinga. Fungsi daun telinga adalah untuk mengumpulkan suara. Daun telinga juga dapat memperbesar (mengamplifikasi) suara dan mengarahkannya ke saluran telinga. Ketika memantul pada daun telinga, suara juga mengalami proses penyaringan yang akan memberikan informasi mengenai lokalisasi suara. Efek penyaringan tersebut pada manusia terutama untuk memilah suara yang berada di rentang frekuensi suara manusia.

2. Lubang telinga

      Liang telinga merupakan suatu saluran yang terbentang dari daun telinga melintasi tulang timpani hingga permukaan luar membran timpani. Bagian permukaannya mengandung tulang rawan elastin dan ditutupi oleh kulit yang mengandung folikel rambut, kelenjar sebasea dan modifikasi kelenjar keringat yang dikenal sebagai kelenjar serumen. Sekret kelenjar sebacea bersama sekret kelenjar serumen merupakan komponen penyusun serumen. Serumen merupakan materi bewarna coklat seperti lilin dengan rasa pahit dan berfungsi sebagai pelindung.
  
3. Bulu-bulu Halus

Sel-sel rambut pada bagian dalam telinga memiliki ‘akar’ yang ternyata berfungsi untuk berkomunikasi dengan sel saraf otak guna mengatur kepekaan terhadap getaran suara dan posisi kepala serta untuk menjaga agar benda asing tidak masuk.

4. Gendang Telinga (Membran Timpani)

Gendang telinga adalah membran tipis yang menyerupai selaput yang memisahkan telinga dalam dan luar, berfungsi untuk memisahkan telinga dalam dan luar juga berfungsi untuk menghantarkan getaran suara melalui tulang-tulang pendengaran.
Gendang telinga dibagi menjadi dua; pars tensa (tegang) dan pars flaksida,
  1. Pars tensa, sebagian besar gendang telinga merupakan pars tensa yang terdiri dari 3 lapisan. Bagian terluar lanjutan kulit liang telinga, bagian tengah adalah jaringan ikat, dan bagian dalam  merupakan lanjutan mukosa telinga tengah.
  2. Pars flaksida yaitu yang berada pada bagian atas gendang telinga (daerah atiq), erdiri dari dua lapis tanpa jaringan ikat di bagian tengah.
Kerusakan pada gendang telinga dapat menyebabkan tuli konduktif. Penderita tidak dapat lagi mendengar bukan karena kerusakan pada saraf-saraf pendengaran tetapi karena tidak tersampaikannya getaran suara.

5. Tiga Tulang Pendengaran

            Di bagian dalam rongga ini terdapat 3 jenis tulang pendengaran  yaitu tulang martil (maleus), Landasan (inkus) dan Sanggurdi (stapes). Ketiga tulang ini merupakan tulang kompak tanpa rongga sumsum tulang. Tulang maleus melekat pada membran timpani. Tulang maleus dan inkus tergantung pada ligamen tipis di atap ruang timpani. Lempeng dasar stapes melekat pada tingkap celah oval (fenestra ovalis) pada dinding dalam. Ada 2 otot kecil yang berhubungan dengan ketiga tulang pendengaran. Otot tensor timpani terletak dalam saluran di atas tuba auditiva, tendonya berjalan mula-mula ke arah posterior kemudian mengait sekeliling sebuah tonjol tulang kecil untuk melintasi rongga timpani dari dinding medial ke lateral untuk berinsersi ke dalam gagang maleus. Tendo otot stapedius berjalan dari tonjolan tulang berbentuk piramid dalam dinding posterior dan berjalan anterior untuk berinsersi ke dalam leher stapes. Otot-otot ini berfungsi protektif dengan cara meredam getaran-getaran berfrekuensi tinggi.

6. Saluran (tuba auditiva) Eustachius. 

Saluran Eustachius  adalah saluran yang berada di daerah telinga tengah.  Saluran ini menghubungkan ruangan telinga tengah dengan rongga  hidung belakang serta tenggorokan bagian atas.  Dalam keadaan biasa, hubungan saluran Eustachius  dan telinga  tengah tertutup dan terbuka pada saat kita mengunyah dan menguap. saluran ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
1. Menjaga keseimbangan tekanan udara di dalam telinga dan menyesuaikannya dengan tekanan udara di dunia luar.
2. Mengalirkan sedikit lendir yang dihasilkan sel-sel yang melapisi telinga tengah ke bagian
 belakang hidung.
3. Sebagai filter (penyaring) kuman yang mungkin akan masuk ke dalam telinga tengah.


7. Tingkap Oval

      Tingkap oval pada dinding medial ditutupi oleh lempeng dasar stapes, memisahkan rongga timpani dari perilimf dalam skal vestibuli koklea. Oleh karenanya getaran-getaran membrana timpani diteruskan oleh rangkaian tulang-tulang pendengaran ke perilimf telinga dalam. Untuk menjaga keseimbangan tekanan di rongga-rongga perilimf terdapat suatu katup pengaman yang terletak dalam dinding medial rongga timpani di bawah dan belakang tingkap oval dan diliputi oleh suatu membran elastis yang dikenal sebagai tingkap bulat (fenestra rotundum). Membran ini memisahkan rongga timpani dari perilimf dalam skala timpani koklea.


8. Koklea (Rumah Siput)

Koklea merupakan tabung berpilin mirip rumah siput. Bentuk keseluruhannya mirip kerucut dengan dua tiga-perempat putaran. Sumbu koklea tulang di sebut mediolus. Tonjolan tulang yang terjulur dari modiolus membentuk rabung spiral dengan suatu tumpukan tulang yang disebut lamina spiralis. Lamina spiralis ini terdapat pembuluh darah dan ganglion spiralis, yang merupakan bagian koklear nervus akustikus. 

9. Organ Korti

       Organ Corti terdiri atas sel-sel penyokong dan sel-sel rambut. Sel-sel yang terdapat di organ Corti adalah
  1. Sel tiang dalam merupakan sel berbentuk kerucut yang ramping dengan bagian basal 
      yang lebar mengandung inti, berdiri di atas membran basilaris serta bagian leher yang 
      sempit dan agak melebar di bagian apeks.
  2. Sel tiang luar mempunyai bentuk yang serupa dengan sel tiang dalam hanya lebih 
      panjang. Di antara sel tiang dalam dan luar terdapat terowongan dalam.
  3. Sel falangs luar merupakan sel berbentuk silindris yang melekat pada membrana  
       basilaris. Bagian puncaknya berbentuk mangkuk untuk menopang bagaian basal sel
       rambut luar yang mengandung serat-serat saraf aferen dan eferen pada bagian
       basalnya yang melintas di antara sel-sel falangs dalam untuk menuju ke sel-sel rambut
       luar. Sel-sel falangs luar dan sel rambut luar terdapat dalam suatu ruang yaitu 
       terowongan Nuel. Ruang ini akan berhubungan dengan terowongan dalam.
  4.  Sel falangs dalam terletak berdampingan dengan sel tiang dalam. Seperti sel falangs
        luar sel ini juga menyanggah sel rambut dalam. 
   5.  Sel batas membatasi sisi dalam organ corti
 6.  Sel Hansen membatasi sisi luar organ Corti. Sel ini berbentuk silindris terletak antara 
      sel falangs luar dengan sel-sel Claudius yang berbentuk kuboid. Sel-sel Claudius ter-
      letak di atas sel-sel Boettcher yang berbentuk kuboid rendah.
      Permukaan organ Corti diliputi oleh suatu membran yaitu membrana tektoria yang merupakan suatu lembaran pita materi gelatinosa.  Dalam keadaan hidup membran ini menyandar di atas stereosilia sel-sel rambut.

10. Kanalis Sermikularis

          Canalis semisirkularis (saluran setengah lingkaran), merupakan suatu struktur yang terdiri dari 3 buah saluran setengah lingkaran yang tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berlainan, yaitu: canalis semisirkularis horizontal, canalis semisirkularis vertikal superior, canalis semisirkularis vertikal posterior. Masing-masing canalis semisirkularis berisi cairan endolympha dan pada salah satu ujungnya yang membesar disebut ampula, berisi reseptor keseimbangan yang disebut cristac ampularis. Masing-masing cristac terdiri dari sel-sel bercillia dan sel-sel penyangga yang keseluruhannya ditutupi oleh suatu selaput yang disebut cupula. Karena kelembamannya, maka endolymph yang terdapat di dalam canalis semisirkularis akan bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah putaran. Aliran endolymph akan mendorong cupula melengkungkan cillia-cillia dari sel-sel rambut, dengan demikian maka sel bercillia tersebut terangsang dan merubahnya menjadi impuls sensori yang untuk selanjutnya ditransmisikan ke pusat keseimbangan di otak. Canalis semisirkularis merupakan organ keseimbangan dinamis yaitu memberikan respons terhadap pemutaran tubuh.

11. DUKTUS KOKLEARIS 

        Epitel yang melapisi duktus koklearis beragam jenisnya tergantung pada lokasinya, diatas membran vestibularis epitelnya gepeng dan mungkin mengandung pigmen, di atas limbus epitelnya lebih tinggi dan tak beraturan. Di lateral epitelnya selapis silindris rendah dan di bawahnya mengandung jaringan ikat yang banyak mengandung kapiler. Daerah ini disebut stria vaskularis dan diduga tempat sekresi endolimf.

                         

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sheila Nurvatisna Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review