Moco lontar yusuf adalah salah satu kesenian di banyuwangi ,
khusunya di desa kemiren . Lontar yusuf adalah nyanyian yang terdiri dari
bait-bait yang mengandung arti tertentu . Lontar yusuf tersusun atas 4 bagian
yang masing-masing bercerita tentang kehidupan nabi Yusuf yakni soal Asmara
(kasmaran), doa-doa (durma), alam dan kehidupan Yusuf (terutama saat dinobatkan
menjadi raja) dan saat Yusuf berada dalam penjara (sinom).
Dinamakan Lontar Yusuf karena sebelum ada kertas, kisah nabi
Yusuf itu ditulis di atas daun Lontar. Tidak ada yang tahu sejak kapan tradisi
ini mulai dilakukan masyarakat Kemiren. Diperkirakan kesenian ini muncul saat
agama islam masuk ke Banyuwangi. Bahasa yang digunakan oleh Lontar Yusuf adalah
bahasa jawa kawi. Tulisan dalam bait-bait lontar Yusuf ditulis huruf Arab.
Cerita Yusuf ini dilantunkan dengan cara nembang agar dapat
diterima oleh masyarakat. Lontar Yusuf bisa dibacakan pada saat manten surup
(awal pertemuan kedua mempelai) di malam hari. Lontar Yusuf juga sering
dibacakan pada saat seorang anak lahir.
Contoh Lontar Yusuf Kasmaran:
1.
Luwih abecik sekehing
cerita liyanan iro
Kucap
jeru sastra linging, wonten wong kafir ing mekah
Angucap
yo Muhammad, sun anggowo tulis wahu
Ujar
ande-ande ika....
Yo tarawu jabrail, angucapin rasul iku, nggowo surat yusuf age
Serawuh ireng ayunan tumulyo tupranata punika jeng
Surat Yusuf nugrahaning yang meringtuan
2.
Putra kang, katilar alit
Deniro, siro bunira
Kaperna ari sang anom
Ing baginda, Yusuf iko
Titiga saudara
Buyamining kang wanuju
Iku tunggal, yoyo rena
kang bilayaran sira rai
kang bilayaran sira rai
Kaperna sanak panuwa
Ing baginda Syuaib mangku
Yaiku sadulur iro
Baginda syuaib iko
Kapernah pamang ing wahu
Ing baginda Yusuf iko
0 komentar:
Posting Komentar